Aku dilahirkan disebuah desa terpencil yang hanya diterangi dengan pelita minyak tanah yang terbuat dari bekas kaleng susu, yang setiap saat mewarnai lobang-lobang hidungku. Untuk mencapai desaku kita harus ekstra hati-hati karena akses ke desaku kadang terputus, berlobang, berlumpur disaat hujan dan berdebu dan panas disaat kemarau, maka tidaklah heran ketika kita berada di desaku bagaikan kita berada didataran tandus. Desaku terdecort dengan tumbuh-tumbuhan tak berdaun, rumput-rumput tak berhijau, hamparan sawah tak bertuang, deretan tanah kosong tak bermakna yang menghiasi disudut-sudut mata kita memandang...... keramahan orang disekitar desaku dengan senyuman indah yang dihiasi gumpalan asap tembakau, gonggongan anjing, riuknya keakraban anak-anak yang sedang main, yang dapat menghibur disetiap langkah kita.....
Ibuku memperjuangkan hidup matinya, rela kehabisan darah, rela meneteskan keringat disetiap sela-pori-porinya, rela urat-urat syarafnya putus, rela kulit kencangnya kendor, semua itu demi aku dilahirkan. Di situ jualah saat pertamakali aku didekap sesosok Ibu, yang setiap saat aku kagetkan dengan tangisan dan terjaga dalam lelap bersama dengan buaian mimpi-mimpinya. Ibuku bangun yang tanpa ada rasa jengkel, rasa penyesalan yang tergambar di raut wajahnya yang kusuk, rambut tak beraturan. Ibuku merawatku, mengasuhku tanpa mengenal lelah.
Di waktu pagi buta, Ibuku bangun menyiapkan segala kebutuhan bapakku, dan kakakku, sampai mereka pergi di tempat aktivitas masing-masing. Ibuku menyusuiku, mengelusku penuh dengan kasih sayang, mengasuhku, membelaiku itu semua Ibuku lakukan dengan tanpa menunggu imbalan materi dari Aku......Ibuku hanya berucap "cepatlah besar anakku semoga kamu menjadi orang"
Ibuku tanpa mengenal lelah mendidik dan menyayangiku sampai aku besar dan mengenal orang lain. Ibuku menyekolahkanku dengan tanpa mau dibayar, tanpa menunggu imbalan dari Aku.. Ibuku yang bekerja yang nayaris 24 jam tanpa ada perasaan penyesalan demi aku, bapakku dan kakak-kakaku..Ibuku menyiapkan segala sesuatu kebutuhanku disetiap waktu. disaat aku menangis untuk meminta sesuatu yang aku inginkan Ibuku tidak pernah berkata tidak boleh...... Ibu rela meminjam demi aku. Ibuku rela tidak makan asalkan aku makan dan biasa Ibuku berbohong ke aku dan selalu mengatakan " makanlah Nak Ibu sudah makan" padahal Ibuku disaat itu lagi lapar Ibuku hanya minum dan merasa kenyang didepan aku.
Disaat aku pertamakali meninggalkan kampung halamanku untuk merantau di negeri orang guna menambah ilmuku Ibuku yang pertama kali yang meneteskan air matanya dan mengantarku sampai di negeri orang...Ibuku hanya berucap "nak jaga dirimu baik-baik".......
Selama aku di Negeri orang, Ibuku yang setiap saat datang membawakan aku kasih sayang. di saat itu jualah Ibuku yang setiap saat bertengkar dengan bapakku karenaku. itu sebagai indikator betapa sayangnya Ibuku ke Aku..... tapi sayang seribu sayang, Ibuku meninggalkan aku untuk selama-selamanya sementara aku masih kuliah yang tak dapat berbuat apa-apa buat Ibuku, yang hanya aku dapat berbuat dan berucap disetiap disela-sela Doaku..
Tapi sadar atau tidak sadar pernahkah kita mengerti perjuangan Ibu sejak kita dilahirkan sampai sekarang? yang ada kita hanya menyepelekan nasehat Ibu, membentak Ibu, memarahi ibu, tidak pernah berbohong demi kebaikan Ibu tapi kita selalu membohongi ibu demi berhura-hura dinegeri orang, padahal ibu tidak pernah membentak kita bahkan Ibu merasa senang ketika kita mengagetkan dan mengganggu disaat Ibu terlelap. Adakah kita mengerti semua itu yang dulunya kulit ibu kencang kini menjadi keriput, menjadi tua dan lemah... adakah diantara kita ingin merawat ibu seperti ibu merawat kita sejak lahir sampai kini.... janganlah pernah sombong dan angkuh di hadapan Ibu karena kesuksesan kita..ingat kita sukses karena ada Ibu yang memberikan kesuksesan......
Sayangilah Ibu sepanjang napas ibu masih dikandung badan, jangan biarkan duka berselimut dalam hati ibu karena kita, tapi biarkanlah Ibu bangga ke kita sampai Ibu menutup mata......
SELAMAT JALAN IBUKU SEMOGA ENGKAU SELALU BERADA DALAM DEKAPAN ALLAH SEPERTI JUGA DISAAT AKU BERADA DALAM DEKAPANMU....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar