Kamis, 08 November 2012

pelajari

           Pendidikan memiliki misi kebajikan yang membantu manusia untuk mencapai asa dan menggapai cita-cita serta memnusiakan manusia. Olehnya itu dalam proses pendidikan melakukan dua kegiatan tranfernisasi yakni transfernisasi ilmu pengetahuan dan tranfernisasi budaya. Hanya saja hasil pendidikan pada masa kini tidak memberikan peluang untukmenciptakan suatu kemandirian serta hasil pendidikan tersebut jauh dari nilai budaya, etika dan moralitas. serta menciptakan kepribadian manusia yang baik.
            Konsep Pendidikan Umum (General Education) pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya. Program pendidikan yang membina dan mengembangkan seluruh aspek keperibadian siswa dan mahasiswa
        Kemajuan iptek disatu sisi dapat membantu kinerja manusia dalam menjalankan usaha. Akan tetapi disisi lain dengan kemajuan iptek dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau dampak  penyalahgunann iptek untuk kepentingan sesaat
Untuk  mengantisipasi dampak negative kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirianntu. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara maupun sebagai bagian dari alam.

            Menurut Surat Keputusan Menteri No. 232/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam kelompok MPK kurikulum institusional. Kurikulum institusional merupakan bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang persangkutan. Sedangkan, kelompok MPK kurikulum institusional yang lain, misalnya bahasa indonesia, bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan Olah raga (Pasal 10 ayat(2) ).   






Dari filsafa lahir tiga cabang ilmu pengetahuan:
1.      Natural science(ilmu-ilmu alam meliputi; fisika,kimia,biologi, dll)
2.      Social sciences(ilmu-ilmu sosial meliputi; sejarah,politik, ekonnomi, dll)
3.      Humanities(ilmu-ilmu budaya meliputi; bahasa,agama, kesenian dll)
Ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagaiobjek yang dipelajarinya.Objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest (pusat perhatian). 
Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar  dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (homohumanus), dan masalah-masalah yang menyertainya , sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep –konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
ISBD sebagai integraasi ISD dan IBD membveriukan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mhs sehingga mampu mangkaji masahah sosial kemanusiaan dan budaya. Selanjutnya mhs peka, tanggap, kritis dan berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter Manusia).

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
PENGERTIAN ISBD
ISBD sebagai integraasi ISD dan IBD membveriukan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mhs sehingga mampu mangkaji masahah sosial kemanusiaan dan budaya. Selanjutnya mhs peka, tanggap, kritis dan berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter Manusia).
ISBD sebagai kajuian maslah sosial, kemampuan dan budaya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi. ISBD bukanlah sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanya suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial yang berbudaya dan masalah-masalah terwujud dari padanya.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)



Adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB). ISBD merupakan matakuliah dasar mengenai pengembangan keperibadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbimbul pada masyarakat.
Usaha pendidikan dalam menelaah masalah sosial dengan dengan menggunakan fakta, kosep dan teori-teori yang diperoleh dan di kembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
FUNGSI  ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialbudaya dapat di tingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.

VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang keritis, peka dan aktif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

MISI ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikp  kritis, peka dan arif pad mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk sosial yang beradab seta bertanggung jawab terhadap sumberdaya dan lingkungannya.

KOMPETENSI ISBD
Menjadi ilmuan dan profesional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, serta memiliki apresiasi kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis berkeadaan sertaikut berperan mencari solusi pemecahan sosial budaya secara arif.

TUJUAN ISBD
1.      Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2.      Menumbuhkan sikap kritis, peka dan aktif dalam memahami dan keragaman dan kesederajatan manusia  dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan masyarakat.
3.      Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan pada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, sebagai individu dan mahluk sosial yang beradab dalam memperktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.
4.      Mahluk sosial yang beradab dalam memperaktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.

LANDASAN HISTORIS
1.      Nenek moyang kita orang beragama terbukti dengan peninggalan sejarahnya.
2.      Memiliki warisan budaya dan peradaban yang tinggi
3.      Bangsa indonesia dikenal sebagai
4.      Bangsa yang ramah , cinta damay, toleran dan bergotong royong.

LANDASAN FILOSOFIS
1.      Bangsa indonesia memiliki falsafah
2.      Hidup pancasila
3.      Ketuhanan yang maha esa
4.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
5.      Persatuan indonesia
6.      Kerakyatan yang dipinpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
7.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

LANDASAN YURIDIS FORMAL
1.      Uud 45 pasal 30,31
2.      UU no 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas
3.      Kep.Mendiknas NO. 232/U/2000 dan no. 45/U2002) ttg kurikulum inti.
4.      KEP. Dirjen  Dikit.no 30/DIK TI/Kep/2003 ttg rambu-rambu pelak MPK di PT.
5.      Surat Edaran Dirjen Dikti :No 1058?D/T/ 2003 ttg Pelak kep dirjen Dikti No 30
6.      KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg pengangkatan tim pembina kel MPK dan MBB.

LANDASAN PEDAGOSIS
1.      Tujuan Pendidikan
2.      Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya
3. Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya diperlkan satu peroses secara terencana  terusmenerus dan berkesinambungan  (disebut proses pendidikan)
4.      Kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan nilai  religi dan sosial budaya.
5.  Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jatidiri sebagai bangsa yang beragama, berdaulat dan bermartabat.

LATARBELAKANG DIAJARKANNYA ISBD
 Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi:
1.           Kemampuan personal : dimana para tenaga ahli memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkahlaku dan tindakan yang mencerminkan keperibadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan  yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia.
2.                  Kemampuan kademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analistis mampu berpikir logis, kritis, analisis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
3.                    Kemampuan profesional : kemampuan dalam bidang propesi tentang ahli yang bersangkutan para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA Oleh H.S.Carsel HR Palu merupakan sebuah daerah di provinsi Sulawesi Tengah,  selain dikenal sebaga...