Kamis, 16 Agustus 2012


KEMERDEKAAN ADALAH RAHMAT ILAHI
by carsel 

A.   Bayang-bayang kemerdekaan
Kemerdekaan merupakan titipan ilahi, yang bermakna kebebasan dari segala keterikatan, bebas menentukan nasib sendiri dan lain—lain, kemerdekaan yang diproklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945 merupakan momen yang tak akan pernah terlupakan dalam benak seluruh bangsa. Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah menjadi negara yang berdaulat, memegang dan mengatur negera sendiri. Merdeka dari cengkraman kekuasaan penjajah yang telah menjajah selama ratusan tahun lamanya. Penjajahan merupakan prilaku yang tidak manusiawi yang mengakibatkan kesengsaraan bangsa.
Hanya saja dengan melihat realitas bangsa pada masa kontemporer yang telah 67 tahun merdeka. Apa kita benar-benar telah merdeka? Apa yang telah kita lakukan untuk negeri ini setelah kita lepas dari belitan belenggu penjajahan?
Bak layang-layang, Negara ini gagal menjangkau tingginya langit biru. Terlanjur diremas patologi korupsi yang menjauhkannya dari visi mulia (reformasi) kehancuran Negara akibat KKN pada stadium mengerikan  Kentalnya ketamakan  dan hedonisme, lekat dengan ketidakpuasa destruktif yang merobek keadilan dan pemerataan. Antipasti ekstrem terhadap moral selaku pegangan konstruksi politik-hukum. Nyaris tiada institusi “moral” kebal korupsi, maka koeupsi menjadi agama baru yang menghimpun seluruh kelaknatan system individu untuk merampok asset, modal Negara dan mempreteli ideology bangsa. Semua dianuti demi keselamatan sendiri. Kerusakan masyarakat di sekitar kita dirasakan bertambah dari hari ke hari. Tindak kejahatan begitu menjamur sehingga media massa tidak pernah kehabisan berita kriminal setiap harinya. Korupsi, kolusi, suap, sudah menjadi perkara biasa di semua lapisan masyarakat, bahkan menjadi kejadian langka apabila tidak terjadi korupsi, kolusi dan suap. Perzinahan, pornografi dan pornoaksi begitu marak. Kasus narkoba terus meningkat, demikian juga angka pengidap HIV/AIDS. Sebagian orang berpendapat bahwa yang terjadi sekarang bukanlah kebangkitan nasional melainkan kebangkrutan nasional.

B.   Makna Surah 17 ayat 8 dan ayat 67

     Ketika kita mengkaji realitas kehidupan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan, kesemua itu merupakan prilaku yang durhaka, sebab perilaku yang tidak berdasar pada keimanan, sebab kemerdekaan merupakan rahmat yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia yang harus disyukuri dan berterima kasih kepada allah Swt. bukan dihianati dengan cara merampok asset Negara. ingat allah telah menegaskan pada surah 17 ayat 8 bahwa ketika rahmat yang dilimpahkan oleh allah kepada bangsa ini lalu dihianati dengan cara kembali pada prilaku yang menyengsarakan manusia seperti halnya dengan prilaku pada masa penjajahan maka allah akan melempar kedalam neraka jahannama. untuk lebih jelasnya simak surah 17:8 sebagai beikut:
عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يَرْحَمَكُمْ ۚ وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا ۘ وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا ﴿٨﴾
Artinya
Mudah-mudahan tuhammu akan melimpahkan rahmatNya kepadamu dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya kami kembali (mengazabmu) dan kami jadikan neraka jahannam penjara bagi orang-orang bagi orang-orang yang tidak beriman.

Ayat di atas merupakan peringatan Tuhan kepada para umat manusia yang telah merdeka (mendapat rahmat) tapi ketika rahmat itu disia-siakan, maka allah akan mengazabnya. hal ini telah terjadi pada umat manusia di negeri ini. yakni para pejabat menghianati rahmat (kemerdekaan) dan kembali menyengsarakan rakyat seperti halnya sebelum kemerdekaan. sehingga tidaklah mengherankan ketika akhir-akhir ini bencana terjadi diseluruh nusantara.
Penjajahan merupakan bahaya bagi anak bangsa. 67 tahun yang lalu bahaya (penjajahan) tersebut diberhentikan karena melanggar hak asasi manusia, sehingga allah melimpahkan rahmatNya dalam bentuk kemerdekaan. tetapi perjalanan waktu rahmat Allah dihianati dan saya anggap mereka adalah orang-orang yang tidak beriman dan tidak pandai berterima kasih atas limpahan rahmat Allah tersebut. padahal rahmat tersebut merupakan amanah dan penyelamatan dari bahaya imprealisme.

وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ ۖ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ ۚ وَكَانَ الْإِنسَانُ كَفُورًا ﴿٦٧﴾


artinya

 Dan apabila kamu ditimpa bahaya, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali dia (allah),maka tatkala dia menyelamatkan kamu kedaratan, kamu berpaling dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.
dari ayat 67 surah al israa di atas merupakan gambaran orang-orang yang tidak pandai bersyukur atas rahmat (kemerdekaan) yang merupakan penyelamatan dari bahaya penjajahan yang diberikan oleh Allah Swt. dan orang yang masuk ke golongan ini adalah para pelaku jahat dinegri ini yang berakibat kesengsaraan anak bangsa (para Koruptor)
Semoga kita bangsa Indonesia semakin bisa memaknai kemerdekaan ini dengan kemerdekaan yang sesungguhnya. Sehingga bisa bebas lepas seperti burung yang terbang dari belenggu penjajahan hawa nafsu. Jadi kemerdekaan tidak hanya diperingat dengan upacara semata. Tapi juga dijadikan bahan perenunggan untuk melangkah dan menatap masa depan yang lebik lagi. Semoga tercapai.  Amien Ya Fattahul”alim





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA Oleh H.S.Carsel HR Palu merupakan sebuah daerah di provinsi Sulawesi Tengah,  selain dikenal sebaga...