KEMERDEKAAN ADALAH
RAHMAT ILAHI
by carsel
A.
Bayang-bayang
kemerdekaan
Kemerdekaan merupakan
titipan ilahi, yang bermakna kebebasan dari segala keterikatan, bebas
menentukan nasib sendiri dan lain—lain, kemerdekaan yang diproklamirkan pada
tanggal 17 agustus 1945 merupakan momen yang tak akan pernah terlupakan
dalam benak seluruh bangsa. Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah
menjadi negara yang berdaulat, memegang dan mengatur negera sendiri. Merdeka
dari cengkraman kekuasaan penjajah yang telah menjajah selama ratusan tahun
lamanya. Penjajahan merupakan prilaku yang tidak manusiawi yang mengakibatkan
kesengsaraan bangsa.
Hanya saja dengan melihat realitas bangsa
pada masa kontemporer yang telah 67 tahun merdeka. Apa kita benar-benar telah
merdeka? Apa yang telah kita lakukan untuk negeri ini setelah kita lepas dari
belitan belenggu penjajahan?
Bak layang-layang,
Negara ini gagal menjangkau tingginya langit biru. Terlanjur diremas patologi
korupsi yang menjauhkannya dari visi mulia (reformasi) kehancuran Negara akibat
KKN pada stadium mengerikan Kentalnya ketamakan dan hedonisme, lekat dengan ketidakpuasa
destruktif yang merobek keadilan dan pemerataan. Antipasti ekstrem terhadap
moral selaku pegangan konstruksi politik-hukum. Nyaris tiada institusi “moral”
kebal korupsi, maka koeupsi menjadi agama baru yang menghimpun seluruh
kelaknatan system individu untuk merampok asset, modal Negara dan mempreteli
ideology bangsa. Semua dianuti demi keselamatan sendiri. Kerusakan
masyarakat di sekitar kita dirasakan bertambah dari hari ke hari. Tindak
kejahatan begitu menjamur sehingga media massa tidak pernah kehabisan berita
kriminal setiap harinya. Korupsi, kolusi, suap, sudah menjadi perkara biasa di
semua lapisan masyarakat, bahkan menjadi kejadian langka apabila tidak terjadi
korupsi, kolusi dan suap. Perzinahan, pornografi dan pornoaksi begitu marak.
Kasus narkoba terus meningkat, demikian juga angka pengidap HIV/AIDS. Sebagian orang berpendapat bahwa yang terjadi
sekarang bukanlah kebangkitan nasional melainkan kebangkrutan nasional.
B.
Makna Surah 17 ayat 8 dan ayat 67
Ketika kita
mengkaji realitas kehidupan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan, kesemua itu
merupakan prilaku yang durhaka, sebab perilaku yang tidak berdasar pada keimanan,
sebab kemerdekaan merupakan rahmat yang dilimpahkan kepada bangsa Indonesia yang
harus disyukuri dan berterima kasih kepada allah Swt. bukan dihianati dengan
cara merampok asset Negara. ingat allah telah menegaskan pada surah 17 ayat 8
bahwa ketika rahmat yang dilimpahkan oleh allah kepada bangsa ini lalu
dihianati dengan cara kembali pada prilaku yang menyengsarakan manusia seperti
halnya dengan prilaku pada masa penjajahan maka allah akan melempar kedalam
neraka jahannama. untuk lebih jelasnya simak surah 17:8 sebagai beikut:
عَسَىٰ
رَبُّكُمْ أَن يَرْحَمَكُمْ ۚ وَإِنْ
عُدتُّمْ عُدْنَا ۘ وَجَعَلْنَا
جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا ﴿٨﴾
Artinya
Mudah-mudahan
tuhammu akan melimpahkan rahmatNya kepadamu dan sekiranya kamu kembali kepada
(kedurhakaan) niscaya kami kembali (mengazabmu) dan kami jadikan neraka
jahannam penjara bagi orang-orang bagi orang-orang yang tidak beriman.
Ayat di atas
merupakan peringatan Tuhan kepada para umat manusia yang telah merdeka
(mendapat rahmat) tapi ketika rahmat itu disia-siakan, maka allah akan
mengazabnya. hal ini telah terjadi pada umat manusia di negeri ini. yakni para
pejabat menghianati rahmat (kemerdekaan) dan kembali menyengsarakan rakyat
seperti halnya sebelum kemerdekaan. sehingga tidaklah mengherankan ketika
akhir-akhir ini bencana terjadi diseluruh nusantara.
Penjajahan
merupakan bahaya bagi anak bangsa. 67 tahun yang lalu bahaya (penjajahan)
tersebut diberhentikan karena melanggar hak asasi manusia, sehingga allah
melimpahkan rahmatNya dalam bentuk kemerdekaan. tetapi perjalanan waktu rahmat
Allah dihianati dan saya anggap mereka adalah orang-orang yang tidak beriman
dan tidak pandai berterima kasih atas limpahan rahmat Allah tersebut. padahal
rahmat tersebut merupakan amanah dan penyelamatan dari bahaya imprealisme.
|
وَإِذَا
مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ ۖ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ
أَعْرَضْتُمْ ۚ وَكَانَ الْإِنسَانُ كَفُورًا ﴿٦٧﴾
|
artinya
Dan apabila kamu ditimpa bahaya, niscaya hilanglah
siapa yang kamu seru kecuali dia (allah),maka tatkala dia menyelamatkan kamu
kedaratan, kamu berpaling dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.
dari ayat 67 surah
al israa di atas merupakan gambaran orang-orang yang tidak pandai bersyukur
atas rahmat (kemerdekaan) yang merupakan penyelamatan dari bahaya penjajahan
yang diberikan oleh Allah Swt. dan orang yang masuk ke golongan ini adalah para
pelaku jahat dinegri ini yang berakibat kesengsaraan anak bangsa (para Koruptor)
Semoga
kita bangsa Indonesia semakin bisa memaknai kemerdekaan ini dengan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Sehingga bisa bebas lepas seperti burung yang terbang dari belenggu penjajahan
hawa nafsu. Jadi kemerdekaan tidak hanya diperingat dengan upacara semata. Tapi
juga dijadikan bahan perenunggan untuk melangkah dan menatap masa depan yang
lebik lagi. Semoga tercapai. Amien Ya Fattahul”alim