DUKA PALU DUKA KITA
BERSAMA

Palu merupakan
sebuah daerah di provinsi Sulawesi Tengah, selain dikenal sebagai ibu
kota provinsi, juga palu
dikenal sebagai kota indah dan berbhineka tunggal ika, lautnya terhampar luas
membiru, terpaan angin sepoi-sepoi di tepi pantai. Palu memiliki banyak
tempat wisata pantai yang eksotis dan menakjubkan yang dapat digunakan tempat
berlibur. Pengunjung bisa bermain air, berenang maupun hanya sekedar berfoto.
Berfoto dengan latar belakang laut memberikan kesenangan tersendiri dan
pastinya selain bermain di pantai, pengunjung bisa mencicipi kuliner seafood
yang sangat dinantikan saat berwisata di pantai.
Namun semua itu
tinggal kenanangan, karena pada tanggal 27 september 2018 kota palu, donggala
dan sigit diguncang bencana yang berskala 7,7SR yang meluluh lantahkan ketiga
kota tersebut. Palu disaat itu dalam riang merayakan hari lahirnya, tetapi
dengan sekejap tanpa belaskasihan jelang magrib kota Palu disapu dengan ombak
kurang lebih 4 meter yang merengguk kebahagiaan kota Palu. Tangis tak tertahan
ketika melihat saudara-saudaraku menangis mencari anak-anak dan keluarga
dibalik reruntuhan. Anak yang belum mengerti arti kehidupan diperhadapkan
dengan kesedihan yang mendalam. Tsunami dan gempa merengguk kegirangan bermain
mereka. Tsunami dan gempa memisahkan mereka, Tsunami dan gempa merampas harta
dan kebahagian mereka
Tsunami
dan gempa yang menghacurkan harapan palu yang mengakibatkan korban bertebaran,
harta ditelang bumi, barang berserakan,
gedung-gedung lululantah, ada anak
kehilangan orangtua, istri kehilangan suami, suami kehilangan istri, orangtua
kehilangan anak dan seterusnya. Korban
gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, diperkirakan sampai ribuan
jiwa.
Sejak
itu, Palu berduka, pilu dan tangis terdengar disetiap sudut sudut dibalik
reruntuhan gedung, kelaparan menanda, yang berbias pada penjerahan dimana-mana.
Akan tetapi, apa yang dirasakan saudara-saudara kita di Palu dirasakan pula
seantero penjuru Indonesia. Masyarakat bahu membahu memberikan bantuan kepada
mereka. Tidak lagi memandang suku, agama
dan ras. Mahasiswa, pemuda, masyarakat
sampai pada institusi-institusi, perusahaan dan pemerintah tidak
mengenal lelah menyalurkan bantuan. Itu sebuah indiokator bahwa, bangsa
indonesia memiliki kepekaan sosial dan bhineka tunggal ika yang tinggi.
Bantuan berdatangan
dari segala penjuru baik dalam negeri maupun diluar negeri. Makanan, pakaian
dan kebutuhan yang lainnya bertumpuk ditempat-tempat pengungsian. Ini sebuah
kesan dan pesan kepada saudara-saudara kita di Palu bahwa, tidak usah bersedih
dan tidak usah takut akan kelaparan, ada kami bersama kalian, kamipun pilu dan
berduka seperti apa yang saudara-saudaraku rasakan saat ini, kami tetap bersama
kalian baik suka maupun duka. Dukamu tangisku, sedihmu piluku kita torang
basaudara. Dari jauh kami memandangmu dan merasakan apa yang kalian rasakan,
kamipun berduka seperti duka yang kalian rasakan
.