Rabu, 16 Desember 2015

POTRET BUNGA DALAM BINGKAI DUKA

         AKU adalah pria yang dilahirkan dalam keluarga yang bahagia dipelosok desa yang relatif maju di kabupaten jeneponto yakni Desa Arungkeke.....dari kecil aku bahagia dan tumbuh kembang dalam keluarga  terbilang berkecukupan.... dalam perjalanan hidupku dalam mengarungi lika-liku kehidupan tuk meraih mimpi-mimpi tergolong aneh, sebab sejak kecil aku memiliki hoby melukis, tapi ketika aku duduk di tingkat SMA aku lebih memilih Bahasa Inggiris, namun ketika disaat kuliah S1 aku lebih memilih program bahasa Arab, yang selama hidupku tidak pernah ada dalam pikiranku untuk program bahasa arab.... 
aku masuk S2 dengan memilih pendidikan sosial yang pastinya tidak berkorelasi dengan disiplin Ilmu bahasa Arab.. Kini aku menjelang selesai S3 dengan program studi pendidikan dan keguruan. dan alhamdulillah saya bekerja sebagai dosen di sekolah Tinggi Kesehatan dengan membina mata kuliah statistik dan metodology penelitian. 
         Dari rangkaian secuil perjalanan hidupku dari awal impian jadi pelukis yang akhirnya bertumpuh hidup di dunia Kesehatan...kira-kira nyambung dimana? ini adalah sejarah hidupku yang sampai kini aku tidak habis pikir dan disinilah indahnya hidup yang secara tidak langsung mengukir duka disetiap ruas-ruas mimpiku yang yang tidak pernah terwujud.




HIDUP YANG TAK BERMAKNA

        Perjalanan hidup manusia memang telah diatur oleh-Nya, tetapi Tuhan memberikan kebebasan kepada hambanya untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dalam fana ini sehingga dunia ini bervariatif dan berwarna. hal ini sesuai firman Tuhan dalam QS. 

إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri?
Maka syaikh menjawab, ayat ini adalah ayat yang jelas, yang menunjukkan keadilan Allah dimana Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum kecuali dengan syarat.
Syaratnya adalah bahwa mereka harus meniti jalan kebaikan untuk perubahan kearah yang lebih baik, dan jika yang mereka lalui jalan kejelekan, maka perubahan pun kearah yang semakin jelek. Allah akan membalas apapun yang dilakukan oleh manusia. Jika berbuat kebaikan ia akan mendapatkan kebaikan, jika berbuat kejelekan maka ia akan mendapatkan kejelekan pula. Manusia saja yang terlalu sering lupa memaknai hidup ini. Mereka merasa diri paling berkuasa dan mampu melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang dimilikinya. Mereka berdalih bahwa ketika menciptakan manusia, Tuhan telah memberikan kemampuan yang sama agar mereka mampu menemukan kebenaran. Tetapi hal ini kemudian dimaknai dengan berlepas dirinya mereka dari dalil-dalil Al-quran dan sunnah menuju dalil yang sekedar mengandalkan logika.


Sekalipun demikian uraian yang difirmankan Allah tapi hal ini kadang tidak aku dapati dalam kehidupanku.. yang setiap saat aku ingin ada perubahan dalam hidupku, akan tetapi sampai kini perubahan tersebut tidak pernah terlahir sedetikpun disetiap selah napasku. Yang ada hanya celaan yang melahirkan kebencian yang pada endingnya keterpurukan dalam kehidupan... Orang-orang dekatku yang kuharapkan menitipkan suatu perubahan pada diriku malah berbuah kebencian dan setiap saat langkahku disalahkan, sehingga terkesan hidup kita tidak bermakna dan tidak dapat membawa keteraturan dan kedamaian dalam setiap rongga-rongga kehidupan..... haruskah saya melawan dan mengorbankan dua buah hatiku?.... Yang kini kesengseraan batahin telah merendah dan membangun tahta dan kekuasaan yang terkesan tidak akan pernah tertaklukkan..     



EGOIS.....







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA Oleh H.S.Carsel HR Palu merupakan sebuah daerah di provinsi Sulawesi Tengah,  selain dikenal sebaga...