by
carsel
The Teroris Is term made in USA for lose spirit Moslem.... Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana (Amerika atau negara bagian Amerika), yang jelas dimaksudkan untuk: a. mengintimidasi penduduk sipil. b. memengaruhi kebijakan pemerintah. c. memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan
carsel
The Teroris Is term made in USA for lose spirit Moslem.... Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana (Amerika atau negara bagian Amerika), yang jelas dimaksudkan untuk: a. mengintimidasi penduduk sipil. b. memengaruhi kebijakan pemerintah. c. memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan
Menurut Webster’s New World College Dictionary (1996), definisi Terorisme adalah “the use of force or threats to demoralize, intimidate, and subjugate.”
Doktrin membedakan Terorisme kedalam dua macam definisi, yaitu definisi
tindakan teroris (terrorism act) dan pelaku terorisme (terrorism
actor). Disepakati oleh kebanyakan ahli bahwa tindakan yang tergolong
kedalam tindakan Terorisme adalah tindakan-tindakan yang memiliki elemen:
- Kekerasan
- Tujuan politik
- Teror/intended audience.
Menurut Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), “Terorisme adalah
perbuatan-perbuatan yang membahayakan jiwa manusia yang tidak berdosa
atau menghancurkan kebebasan asasi atau melanggar kehormatan manusia.”
Majma’ Al-Buhûts Al-Islâmiyah di
Al-Azhar, setelah kejadian 11 September 2001, menyebutkan bahwa
“Terorisme adalah membuat takut orang-orang yang aman, menghancurkan
kemashlahatan, tonggak-tonggak kehidupan mereka, dan melampaui batas
terhadap harta, kehormatan, kebebasan dan kemuliaan manusia dengan
penuh kesewenang-wenangan dan kerusakan di muka bumi.”
Masih banyak lagi pemahaman-pemahaman teroris yang dikemukakan oleh para pakar dan penguasa bahkan sejumlah ulama mengkerdilkan teroris bahkan mereka katakan bahwa dalam alquraan tidak ada membahas tentang teroris. yang pada intinya teroris itu adalah gerakan yang membahayakan kehidupan umat manusia secara universal.
Pendapat mereka semua benar hanya saja obyek analisis mereka hanya menganalisis di lingkup realitas. meraka tidak pernah melihat pada penyebab munculnya teroris. dan bertanya kenapa mesti ada gerakan radikal tersebut. Menurut Abanuddin Nata dalam bukunya "pradigma pendidikan agama Islam" mengatakan bahwa penyebab munculnya radikalis, fundamental dan lain-lain merupakan lahir dari pemahaman terhadap agama dalam pendekatan teolog normatif. menurut saya ketika umat Islam beriman secara Kaffah maka umat islam itu harus memandang agama Islam itu secara Teolog normatif yang mengatakan bahwa agama yang paling benar itu adalah agama Islam artinya tidak ada agama yang paling sempurna selain agama Isam. tapi ketika umat islam itu tidak memandang agama Islam itu secara teolog normatif maka keimanan atau keyakinan terhadap kebenaran agama islam itu masih diragukan dan bahkan saya berani menjustis bahwa umat tersebut merupakan umat yang masuk pada golongan fasih bahkan kafir.
Oleh karena itu, ketika kita beriman betul-betul beriman, maka tidak akan pernah ada kata memberikan kesempatan kepada umat diluar islam memperlakukan agama Islam secara tidak adil, baik pada line politik, ekonomi , sosial, budaya dan lain-lain.
Umat beriman tidak akan pernah membiarkan kezaliman yang dilakukan dunia barat terhadap dunia Islam, tidak akan pernah menyudutkan gerakan radikal, tidak akan pernah menyalah artikan teroris itu dengan gerakan yang seperti yang diuraikan di atas, tidak akan pernah mendukung kampanye Barat terhadap pemutusan gerakan Islam "Jihad"
Umat hari ini tidak menyadari bahwa telah terjadi penzaliman terhadap pemahaman umat islam dengan dalih modern. saya berikan contoh yang paling kecil yakni penentuan waktu imzak. Umat Islam dalam menentukan waktu imzak tidak lagi kembali mengkaji QS Albaqarah ayat 187 dan hadis nabi Al-Bukhari (hadits no. 1919) dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Umat Islam kini terpaku pada jadwal yang berdasar pada Jam yang merupakan ketepatan jam tersebut berada pada hitrogensi yang tinggi. sasaran barat dalam hal ini adalah agar supaya umat islam tidak kembali pada alquraan dan hadis "fundamental" dan masih banyak lagi penzaliman dunia barat terhadap pemahaman umat islam terhadap kebenaran agama Islam dan kembali menjadi umat yang berdasar pada alquraan dan hadis........ masih banyak lagi penzaliman dunia barat terhadap dunia islam yang kita tidak sadari dan menganggapnya sebagai hal yang sangat kecil....
Intinya adalah Islam akan toleran ketika keadilan terwujud didunia Islam.
para teroris tidak akan pernah menyerang sipil-sipil tanpa ada hubungannya dengan dunia barat baik secara politik, ekonomi, sosial dan lain-lain
Teroris tidak akan pernah terputus ketika keimanan masih melekat dan
teroris tidak akan pernah berhenti ketika penzaliman dunia barat terhadap dunia Islam tidak berhenti. ingat kelompok teroris tidak memiliki pemimpin secara fisik tapi dipimpin dengan keimanannya.
Ajaran Islam tentunya akan toleran saat ini jika hukum yang
diterapkan pada Irak juga diterapkan pada Israel, jika hukum yang diterapkan kepada mereka yang tewas di WTC
juga diterapkan kepada mereka yang tewas di Afganistan; dan jika prinsip-prinsip universal yang diterapkan pada Kuwait dan Timor Timur juga
diterapkan pada Palestina dan Khasmir. Penindasan selamanya akan melahirkan intolerans
betul
BalasHapusJika dgn beriman kpd Allah dan RasulNya dikatakn teroris,, mka saya adalah salah satu teroris itu
BalasHapus