Oleh. carSEL
Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, yang merupakan langkah bangsa ini menentukan nasib sendiri. Konong ceritanya kemerdekaan RI diraih setelah Jepang meninggalkan Indonesia, sebab pada saat itu herosima dibom oleh Amerika. Artinya pada saat itu bangsa Indonesia dalam suasana kekosongan penjajah.
Dengan kejelihan para tokoh bangsa pada saat itu, maka soekarno-Hatta memproklamirkan bangsa Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan sebuah harapan bangsa Indonesia lebih maju lagi seperti dengan negara-negara lain.
Pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah Negara yang kaya. SDA yang memadai, SDM yang terhandalkan. Minyak, emas, nikel, batu bara, gas, dan lain-lain ada di negeri yang subur ini, penemu 3G, konseptor sampai pada para normal ada di negeri ini…. Dan masih banyak lagi keunggulan yang dimiliki bangsa ini. Hanya saja yang menjadi pertanyaan mengapa bangsa Indonesia tidak seperti perkembangan dan kemajuannya dengan Jepang, padahal dilihat dari segi geografisnya Indonesia lebih unggul, bahkan jepang lebih hancur disaat pemboman di Herosima dibandingkan dengan Bangsa ini
Hal ini disebabkan bebarapa hal yang setiap saat menimpa bangsa Indonesia mulai dari gerakan-gerakan yang tidak bertanggungjawab sampai iseng-iseng merampok Negara. kemudian ditambah dengan politisasi gerakan tersebut demi kepentingan kelompok, hal ini terjadi sejak bangsa ini merdeka hingga kini.
Mulai pada ordelama dengan gerakan G 30 S PKI yang dipolitisasi oleh segelintir Kelompok, lalu kemudian ordelama tergantikan dengan Orde Baru. Ordebaru merupakan orde yang mengalami berbagai masalah yang berkibat pada masa depan anak bangsa yang semakin tidak jelas, sistim monopoli, kebebasan teraniaya, Kolusi, Nepotisme dan korupsi besar-besaran. Hal inilah yang membuat rakyat marah dan orde baru jatuh dan tergantikan dengan orde Reformasi yang merupakan refleksi daripada gerakan rakyat atas ketidakpuasan terhadap kekuasaan soeharto yang dipelopori oleh mahasiswa.
Pada tahun 1998 merupakan awal Era Reformasi yang diharapakan membawa sebuah kesegaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masalah-masalah yang pernah terjadi pada masa lalu diharapkan tidak lagi mengintai bangsa Indonesia yang membuat masa depan anak bangsa tidak jelas. Dari tahun ketahun kepemimpinan nasionalpun silih berganti, akan tetapi harapan reformasi belum juga terwujud bahkan semakin parah jika dibandingkan dengan ordelama dan orde baru.
Kehidupan bangsa Indonesia semakin tidak jelas korupsi menjadi sebuah budaya baru mulai dari jabatan yang paling bawah sampai pada jabatan paling atas terhinggapi dengan budaya baru tersebut. Anehnya semua kasus korupsi tidak pernah membuahkan hasil yang memuaskan. Yang ada hanya menyalahkan orang kecil. Sebutlah kasus BLBI, kasus Bank Bali, Kasus bank century, kasus Nasaruddin, kasus pidana Antasari.
Supermasi hukum yang tidak jelas, yang terkesan hukum yang berlaku di bangsa kita ini, hanya diperuntukkan bagi rakyat yang tidak punya uang saja. Artinya semakin tinggi jabatan sesorang semakin kurang hukum yang mengaturnya dan semakin rendah jabatan sesorang semakin banyak hukum yang mengaturnya. Model penangkapan, eksekusi dan proses hukumnya berbeda pada dalam UUD 1945 sangat jelas bahwa setiap warga Negara memiliki hak yang sama di mata hokum. Ketika koruptor ditangkap menggunakan anggaran Negara yang besar. Sebutlah penjemputan Nasaruddin yang menggunakan anggaran Negara sebanyak 4 milyar. Begitupun juga penangkapan Gayus. Pembongkaran kasus bank century yang menggunakan uang Negara yang besar.
Setelah dieksekusi alias penjara para koruptor bebas keluar masuk seperti narapidana korupsi Hamka Yandu, Gayus Tambunan yang begitu bebas keluar masuk penjara selain itu, kamar mereka di penjara berbeda dengan kamar penjara narapidana pada umumnya.
Spiral kekerasan di masyarakat terus bergulir meski kata damai, aman, sakinah dan lainnya juga terus membanjir dari pendidik, tokoh masyarakat, hingga pejabat pemerintah sebutlah. di TIMIKA, Papua, ambon, Palu dan lain.lasus teroris yang setiap saat mengintai warga barat dan orang-orang yang pro ke Dunia barat termasuk pemerintah. Belum lagi murka Allah kepada umatnya yakni bencana dimana-mana dan lain-lain
Mutu pendidikan semakin jauh dari harapan, Guru dan Dosen tidak lagi profesional dalam mengajar karena mereka takut. Guru takut terhadap birokrasi, dosen sectarian dan takut terhadap atasan kesemua itu di akibatkan karena politik. Selain itu kadang si pendidik Tidak lagi menjadi teladan bagi peserta didik. Ada oknum dosen yang tidak santun kepada mahasiswanya, suka marah-marah untuk menutupi kebodohannya. Mahasiswa tawuran yang tak jarang berakhir dengan criminal, pembakaran dan penghancuran pasilitas kampus. Penguasa telah jarang mempedulikan sekolah-sekolah terpencil, dengan sombongnya mengatakan tidak ada lagi sekolah yang terpencil padahal masih banyak sekolah yang belum tersentuh hal ini seperti yang gambar berikut:
| sekolah anak bangsa yang termarjinalkan di Daerah terpencil Kab. Sinjai-Sul-sel |
| gambar : kondisi anak bangsa yang termarjinalkan |
Diperparah lagi dengan dipertahankannya UAN (Ujian Akhir Nasional) yang meratakan Prestasi belajar siswa diseluruh Indonesia tidak ada terkecuali, padahal salah satu factor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah lingkungan (sekolah, masyarakat dan keluarga) dan fasilitas belajar, sementara lingkungan dan fasilitas belajar sangat jauh berbeda dengan sekolah yang ada di daerah terpencil dengan sekolah yang ada diperkotaan
Kekayaan alam bangsa Indonesia kini dikuasai oleh bangsa asing, sebutlah di Timika, Kalimantan dll kasus lumpur Lapindo yang belum berkesudahan yang membuat rakyat kelaparan, kesengsaraan dimana-mana yang pada akhirnya terjadilah kemorosotan moral, aqidah dan ahlak anak bangsa. Sehingga banyak kasus yang terjadi di negeri bangsa yang telah merdeka ini, kasus bunuh diri, kasus ayah memperkosa anak kandungnya sendiri, kasus anak membunuh orang tua sendiri, kasus video mesum mulai dari artis/figure public sampai pada anak sekolahan bahkan pejabatpun yang tidak luput dari kasus kenikmatan yang membawa kesengsaraan ini. Melahirkan di luar nikah yang seakan-akan tidak ada penyesalan, aborsih, pembuangan anak yang tak berdosa dan lain-lain. siswa yang hamil di luar nikah dibela dengan dalih hak asasi padahal semua itu merupakan indikator kebngkrutan moral:
Pelayanan kesehatanpun tidak maksimal dimana rakyat kecil kurang mendapat perawatan kesehatan, apalagi rakyat itu membawa surat keterangan miskin dari lurah. Diperparah lagi Dokter telah jarang datang melaksanakan tugasnya khususnya rumah sakit yang ada di daerah-daerah
![]() |
| akibat dari kebangkurutan moral ana bangsa |
Ada Empat sikap yang sedang melanda bangsa Indonesia pada masa kemerdekaan ini yakni:
1. Sikap kleptomania, merupakan sifat yang di miliki oleh para pejabat yang selalu ingin mengambil barang yang telah dimilikinya seperti merampok uang Negara.
2. sifat boros, merupakan sifat yang selalu menghambur-hamburkan anggaran seperti pembelian mobil dinas yang harganya selangit, rumah dinas yang mewah, pesawat kepersidenan yang baru padahal mobil, rumah, pesawat dan lain-lain masih layak pakai, melakukan perjalanan dinas yang tidak jelas.
3. Sikap tidak peduli, suatu sifat yang tidak peduli terhadap penderitaan rakyat.
4. Sikap Munafiq, lain yang biasa dijanjikan lain yang mereka perbuat. Disaat kampanye mereka ingin mensejahterakan rakyat, setelah mereka terpilih yang ada menyeserahkan rakyat
keempat sikap tersebut kini menjadi virus yang meyengserakan anak bangsa. Yang ada penguasa melindungi yang salah. Para advokad melindungi para penjahat bangsa dengan mencari celah hukum sebagai dalih agar kliennya tidak terhukum, sebutlah kasus luna maya, cut tari para koruptor dan lain-lain.
Nausubillahi….. mengapa bangsa kami yang telah merdeka nan subur ini tidak mampu menciptakan masa depan anak bangsa yang cerah…..???
Masih terjajahkah kita?
Solusi “ revolusi…….revolusi……revolusi……
Wallahu alam bissawab 







