Sabtu, 05 April 2014

FENOMENA JELANG PEMILU 2014

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan.[rujukan?] Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakai oleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik. Hanya saja sebagian besar kontestan politik /para kandidat atau politikus menggunakan teknik agitasi dan teknik propaganda dengan cara tidak elegan seperti sebutlah propaganda dengan cara membagi uang dan barang-barang yang lainnya. Para kandidat atau politikus tidak menggunakan propaganda dengan cara jual kualitas dan moralitas, yang pada akhirnya ketika terpilih sebagai wakil rakyat, mereka tidak akan pernah berpikir demi kepentingan rakyat, yang ada hanya memperkaya diri, menyulap diri menjadi sosok mewah (hedonisme), korupsi, yang lebih parahnya lagi tebarpesona dihadapan wanita-wanita cantik. Disaat kampanye menjanjikan segala macam janji yang tidak mungkin dilakukan seperti partai demokrat menjanjikan gaji PNS minimal 5 juta, 1 milyar untuk setiap desa, begitupun juga hanura menjanjikan gaji 10 juta....... sebenarnya sih rakyat percaya akan janji itu tapi ketika kembali mengkaji janji-janji kontestan politik yang telah lewat, maka kita dapat menyimpulkan bahwa itu bohong..... sebutlah janji politik pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang sampai sekarang belum terwujud ditambah lagi SPP Gratis untuk mahasiswa baru inipun juga bohong kenapa saya katakan bohong.... ada perguruan Tinggi SPPnya 2.750.000 SPP gratis yang diberikan hanya 1 juta. itupun juga qoutanya terbatas....olehnya itu kami uda trauma dengan janji politik yang terkesan hanya menipu rakyat. jadi wajarlah kiranya kalau dalam pemilu 2014 kita harus memilih yang tidak memberi janji-janji dan duit kalo perlu GOLPUT Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini bersifat independen dan dipilih oleh DPR yang multipartai, sehingga pihak yang terkait dalam penyelengaraan dan pengawasan dan penegakan hukum pemilu semua sudah independen.betulkah semua itu tapi kenapa mesti ada kecurangan diberbagai tingkat penyelenggara pemilu, nyaris suara diperjual belikan kapan negeri kita ini dipimpin oleh manusia berhati malaekat berwajah iblis artinya wajahnya tergambar ketegasan dan hatinya tidak akan pernah berbohong........ issenngi kodong.....

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA

DUKA PALU DUKA KITA BERSAMA Oleh H.S.Carsel HR Palu merupakan sebuah daerah di provinsi Sulawesi Tengah,  selain dikenal sebaga...